Minggu, 13 Januari 2019

CUKUP



          Baru saja, seorang kawan curhat karena  diputuskan oleh pacarnya. la menangis meraung-raung  karena merasa pacarnya membawa pergi seluruh kebahagiaannya. la bilang bahwa dirinya takut sendirian,  Aduh, kalau sudah begitu, aku jadi bingung. Kawanku ini  betulan sayang pacarnya, atau sayang diri sendiri yang   terlalu takut ditinggalkan sendiri?


         Dulu, aku merasa bahwa pasanganku haruslah  melengkapiku. Ternyata, aku keliru. Berkomitmen berarti  saling memantaskan, bukan saling melengkapi. Itu yang kupelajari seiring waktu. Aku tidak boleh bergantung  pada pasanganku, sebagaimana pasanganku tidak boleh bergantung padaku. Kami seharusnya sudah kuat terlebih  dahulu, baru berani membina sebuah komitmen. Kenapa?  Karena tidak ada yang abadi. Kalau pasanganku pergi saat aku sudah terlalu bergantung padanya, duniaku  akan runtuh pada saat ia pergi. Dan percayalah. rasanya menyebalkan  ditinggalkan sendirian dengan perasaan sayang sebesar gunung.

        Komitmen berarti komunikasi. Komitmen berarti  mementingkan satu sama lain diatas ego kita sendiri. Komitmen berarti mengikat dua orang yang memiliki  masa lalu berbeda untuk visi dan misi yang sama. Sebelum  memakai emosi untuk selingkuh, coba dengar akal sehat: apakah enak kalau diperlakukan dengan cara yang sama?  Dan sebelum memakai emosi lalu marah-marah membabi  buta, coba dengar lagi akal sehat: apakah komitmen  berarti berkelahi melawan satu sama lain, atau bekerja sama dengan satu sama lain?

       Makanya, daripada sibuk menyalahkan pasangan  yang dirasa belum baik, lebih baik perbaiki diri sendiri  dulu. Pantaskan diri sendiri hingga resume kita lengkap. Memang, pasangan yang baik takkan menuntut apa pun. Tapi, coba pikir, pasanganmu disekolahkan hingga  baik, ditempa hidupnya hingga menjadi  tangguh, dilindungi oleh keluarganya agar tak dilukai  dunia. Lalu, kau hanya bisa menawarkan "cinta”? cinta  memang tidak butuh alasan, tapi sebuah komitmen butuh alasan, sebuah komitmen takkan berjalan dengan baik jika yang satu sibuk menata sementara yang lainnya sibuk  menghancurkan ; yang satu Sibuk menabung sementara yang lainnya sibuk menghabiskan; yang satu sibuk  setia sementara yang lainnya sibuk berkhianat. Sayangi  dirimu sendiri. Selamatkan dirimu dari sebuah komitmen  yang cuma bermodalkan perasaan tanpa ada logika di  dalamnya. Katakan "CUKUP!" dan segeralah pergi jika  pasanganmu tidak menumbuhkanmu menjadi dewasa  dan malah menarikmu mundur pada titik yang paling  kekanakan. Kau pantas bahagia. Dan kebahagiaan yang hakiki berasal dari diri sendiri, bukan dari orang Iain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar